Selasa, 08 Maret 2016

SOLUSI MENGATASI KANKER PAYUDARA

Sesuai namanya, kanker payudara merupakan penyakit yang disebabkan oleh berkembangnya sel kanker di daerah payudara. Penyakit ini kebanyakan menyerang perempuan, tetapi laki-laki juga bisa terkena. Kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak nomor dua di dunia. Sedangkan dari tingkat kematian, jenis kanker ini menyebabkan kematian nomor lima terbesar di dunia.

Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama-kelamaan membesar dan melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu.

Berikut yang merupakan gejala kanker payudara:
  • benjolan pada payudara berubah bentuk / ukuran
  • kulit payudara berubah warna: dari merah muda menjadi coklat hingga seperti kulit jeruk
  • puting susu masuk ke dalam (retraksi)
  • salah satu putting susu tiba-tiba lepas / hilang
  • bila tumor sudah besar, muncul rasa sakit yang hilang-timbul
  • kulit payudara terasa seperti terbakar
  • payudara mengeluarkan darah atau cairan yang lain, padahal tidak menyusui
Tanda kanker yang paling jelas adalah adanya borok (ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara. Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah.

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. DNA adalah komponen kimia yang membentuk gen kita. Ada mutasi gen yang bersifat diwariskan (genetic), tetapi ada juga yang tampaknya terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebab pasti.

Faktor Terkait Gaya Hidup & Resiko Kanker Payudara

1.   Tidak memiliki anak atau hamil di usia tua
Wanita yang tidak memiliki anak atau memiliki anak pertama diatas usia 30 tahun memiliki resiko terkena kanker payudara sedikit lebih tinggi daripada yang bukan. Sering hamil pada usia muda, menurunkan resiko terkena kanker payudara. Mengapa ? Karena kehamilan menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita dalam hidupnya, inilah alasannya.
2. Menggunakan Pil KB
Studi menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB dalam jangka panjang memiliki resiko agak lebih besar terkena kanker payudara daripada yang bukan. Resiko ini kelihatannya menurun ke normal ketika penggunaan Pil KB tersebut dihentikan.
3. Menggunakan Terapi Hormon pasca Menopause
Terapi hormon pasca menopause (PHT) atau dikenal sebagai terapi pengganti hormone (HRT) dan terapi hormone menopause(MHT), telah banyak digunakan dalam kurun waktu lama untuk membantu meringankan gejala menopause dan mencegah timbulnya osteoporosis.
Pada dasarnya ada 2 jenis utama terapi hormone. Untuk wanita yang masih memiliki rahim, biasanya dokter meresepkan hormone estrogen dan progresteron (PHT). Untuk yang sudah diangkat rahimnya, dokter meresepkan hanya estrogen (ERT).
Penggunaan kombinasi hormone (PHT) diatas dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara maupun resiko kematian akibat kanker payudara tersebut. Peningkatan resiko ini dapat terjadi secepat 2 tahun sesudah penggunaan terapi hormone tersebut. Selain itu, biasanya kanker payudara ini juga cenderung ditemukan pada stadium lanjut.
Penggunaan terapi estrogen sendiri agaknya tidak meningkatkan resiko terkena kanker payudara secara signifikan (bila digunakan dalam jangka pendek), tetapi penggunaan dalam jangka panjang (diatas 10 tahun), ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker ovarium dan payudara. replacement therapy is the same for “bioidentical” and “natural” hormones as it is for synthetic hormones.
4. Tidak Menyusui Anak
Beberapa studi menemukan bahwa menyusui anak dalam jangka panjang (1.5-2 tahun), terutama dapat agak menurunkan resiko terkena kanker payudara. Penjelasan yang mungkin adalah karena menyusui menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita.
5. Alkohol
Penggunaan minuman berallohol amat jelas terkait dengan meningkatnya resiko terkena kanker payudara. Resiko semakin meningkat dengan jumlah allohol yang dikonsumsi. Wanita yang minum 2 hingga 5 gelas minuman beralkohol setiap harinya memiliki resiko 1.5 kali lipat lebih tinggi daripada yang bukan. Penggunaan alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan resiko terkena kanker mulut, kerongkongan, esophagus dan liver. Minuman beralkohol yang disarankan hanya 1 gelas saja sehari.
6. Obesitas atau Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara, terutama bagi perempuan paska menopause. Sebelum menopause, ovarium Anda menghasilkan sebagian besar estrogen. Setelah menopause, sebagian besar estrogen wanita berasal dari jaringan lemak. Memiliki jaringan lemak berlebihan setelah menopause dapat meningkatkan probabilitas Anda terkena kanker payudara akibat tingkat estrogen.
7. Kurangnya Aktivitas Fisik
Berolahraga dapat mengurangi resiko kanker payudara. Pertanyaannya adalah berapa banyak latihan yang diperlukan ? Dalam sebuah penelitian dari Women’s Health Initiative (WHI), sedikitnya jalan cepat 1.25 -2.5 jam per minggu dapat mengurangi 18% resiko terkena kanker payudara. Berjalan 10 jam seminggu dapat mengurangi lebih sedikit lagi resiko tersebut. Olahraga fisik yang disarankan adalah selama 45-60 menit, minimum 5 hari dalam seminggu

Peran Sistem Imun Dalam Melawan Kanker Payudara

Setiap hari sel kanker muncul dalam tubuh kita kurang lebih 300 sel kanker. Sistem imunlah yang membunuh sel-sel kanker tersebut dalam tubuh kita. Apabila sistem imun kita lemah, sel-sel kanker dalam tubuh kita akan berkembang dengan cepat dan membentuk koloni dalam tubuh. Oleh karena itu,Pencegahan Terbaik Terhadap Kanker Payudara adalah Menguatkan Sistem Imun. 
Orang yang sehat sistem imunnya akan berada di daerah biru atau stabil. Sistem imun yang seimbang akan bekerja dengan baik dan melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.

Transfer Factor Plus Nutrisi Terbaik Untuk Kanker Payudara


4Life Transfer Factor Plus mampu meningkatkan sistem imun hingga 437%.
Transfer Factor terdiri dari 44 rantai amino, sehingga mempercepat regenerasi sel-sel yang rusak karena sel-sel kanker dalam payudara.

Testimoni Penderita Kanker Payudara

Ibu saya menderita kanker payudara dan sudah menjalani operasi pengangkatan payudara. Kanker juga sudah menjalar ke rahimnya dan juga sudah menjalani operasi. Kondisinya sangat memprihatinkan pasca operasi, terbaring tak berdaya ditempat tidur. Saya sangat sedih melihat kondisi ibu saya, dan saya berpikir bahwa saya harus menemukan cara untuk membantu ibu saya.
Saya mendapatkan informasi tentang transferfactor lewat internet. Saya beri beliau transferfactor plus, selain itu luka-luka yang sebagian membusuk di payudara dan kelaminnya saya taburi transferfactor trifactor. Luka-luka ditubuhnya mengering dan setiap hari beliau mengalami perkembangan yang sangat signifikant. Kurang dari satu bulan sudah bisa jalan-jalan keluar rumah. Melihat ibu sudah bisa bangun, makan seperti biasa dan jalan-jalan keluar rumah saya menangis karena bahagia. Terima kasih transferfactor – Dini 40 tahun – Jakarta.
Atau bisa langsung menghubungi : 0274-9262457 I 087738728524 I 085878940010 I 085217712901 I BB PIN : 5BDE8E0C I BB PIN : 27A20F9C I WA & LINE : 087738728524 Juwariyah.

0 komentar:

Posting Komentar